Langsung ke konten utama

Postingan

CATS

These are my cats  He is Muhamad Lutung Kentung, we called him Utung, he has been missing for more than 2 months and after that he was so tiny, but now he is fatty like he used to be then  She is Siti Mangki Julaeha, she is so grumpy. The only girl in the group He is Muhamad Demes Hames, the wise one and the coolest.  And last is Muhamad Kunyit Surunyit, he always seeking for human's attention, he loves sleep and eat and sleep and eat.  I always curious how can cats seem like they have no burden. Do they ever worry bout the future or something they don't even understand? Or what is something that crossed their mind. I was wondering what cats think bout the complexity of human's life or whether they ever feel tired of becoming cat. They seem so honest, innocent and pure. Are cats think about how the world become more crazy and scary day by day and how the economy's threatened with collapse because of...

Perkara Pandemik

Dengan sekali ketuk, ia buat bumi yang sibuk jadi terpuruk Menggerogoti pelan paru kita semua Semesta mengutuk si mimpi buruk Padahal awalnya ibu pertiwi menanggapi tertawa Perkara pandemik memang pelik Orang orang dibuat panik Ada yang menderma Ada yang serakah memangsa harta Ada lagi jadi yang dimangsa Tersingkap banyak rupa manusia Persenjataan melawan pandemik kian langka Yang serakah semangat sekali menimbun harta Dari mereka ada yang sok membela agama Mengutuk mereka yang berniat baik Katanya, jangan mengukung hak datang ke tempat ibadah hanya karena pandemik Percayakan saja pada takdir sang Khalik Turut mewarnai pula kabar dusta yang merebak cepat dari mulut ke mulut Buat yang kalut  kian tersulut Dusta dan fakta nyaris serupa Entah tanggung jawab siapa Sementara pandemik makin merebak Ada saja yang tetap keras kepala Hura-hura untuk melenyapkan hasratnya saja Bersikukuh menantang perang bermodal nekat pada pasukan tak kasat mata Wahai tentar...

Memulai Dewasa

Kututup lembar terakhir usia belasan, yang menetap singkat dan mengabur cepat Memulai dari jurang lagi pertarungan takdir antara tentram, derita atau mati Ku amini tiap harap yang merekat di pundak, tanpa memberi tahu siapa-siapa, aku menanjak sambil tertatih menampung hujanan bara hidup Asa gairah muda ku meredup Dari jurang ini, aku biasa sarapan kecewa setiap pagi Perih menjelma virus yang bernapas memakan perlahan nadi "kamu bisa apa?" sebuah tanya mencekat kerongkongan mengalun setiap aku harus tergelicir ke bawah memberi jalan pada mereka yang mujur Lalu aku terpaksa merayakan getir dalam hening Kata mereka dewasa itu merdeka Yang Kulihat adalah padang gladiator yang siap mencaci dan menguliti Rombongan ketidakpastian yang menerpa harus kupeluk dengan lapang Juga wajah-wajah palsu lalu lalang menertawaiku di belakang Arwah penasaran yang menyisipi semangat-semangat palsu Puncak itu bermil-mil jauhnya Sedang aku di dalam jurang Nasibku ditanganMu, aku p...

Pesimistic

pes·si·mis·tic / ˌpesəˈmistik / (a)  tending to see the worst aspect of things or believe that the worst will happen. Source: Oxford Dictionary Saat masih kecil, aku adalah orang yang sangat optimis. Aku banyak mengikuti perlombaan, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Aku tumbuh jadi anak yang optimis dan ceria, bahkan tak tanggung-tanggung aku dulu pernah punya cita-cita jadi astronom dan bekerja di NASA suatu hari. Dulu, aku percaya kalau semua cita-cita aku bisa terwujud.  Semakin dewasa, aku semakin dibenturkan dengan segala hal yang realistis. Aku semakin sadar kalau tidak semua hal yang kita harapkan di dunia ini akan terwujud,ketika pada kenyataannya, aku gabisa jadi astronom apalagi jadi observer di NASA. Aku banyak bertemu kecewa belakangan ini. Belakangan aku sadar, kalau kecewa itu hal yang aku ciptakan sendiri, karena aku sudah terlanjur berekspektasi terlalu tinggi, menggantung harapan lebih dulu dan naif dengan tidak memikirkan konsekuensi te...

Kereta Takdir

Kereta takdir menjemput aku yang terserang lelah akut. Tiba-tiba aku ada di penghujung tahun. Aku harus menutup segera apa yang disebut rutinitas. Aku harus rehat untuk memulai kembali. Mungkin semesta ingin aku rebah sejenak. Tak tahu dibawa kemana oleh Sang Masinis. Aku tak ingin membakar harap, aku takut terbakar. Aku sudah pernah tertatih menempuh garis hidup, meregang pada kerasnya terpaan badai, hampir usai tertelan gelap. Tapi lagi-lagi aku mencapai titik terangku sendiri sembari menopang tubuhku sendiri. Aku belum renta, aku masih lah sebuah kuncup yang hampir mekar. Tapi di pundakku diletakkan banyak harapan orang-orang yang menopangku selama ini. Aku harus bisa menopang mereka kelak, karena aku adalah tumpuan harap mereka. Aku tak tahu harus mempersiapkan gelak tawa atau tangis di depan. Karena di masa perehatan ini semuanya serba kelabu, semuanya serba misterius. Jadi aku menanti saja, sambil menikmati bekal bekas kemarin. Aku baru terbentur sedikit pun b...

Sexy Killer menurut perspektif saya

Hi long time no see. Akhirnya gua punya waktu juga buat nulis di blog ini, sekedar menumpahkan segala isi kepala... Yang gua tuliskan ini just based on my perspective after watch the movie Mungkin sebagian besar rakyat Indonesia pada sekitar awal April kemarin dihebohkan oleh sebuah film yang mampu menelanjangi sederet  tokoh-tokoh politik Negeri ini. Bahkan kedua calon presiden Indonesia pun sukses dibuka topengnya oleh film ini, sampai banyak yang mengatakan bahwa film ini adalah sebuah kampanye golput. Pasalnya, intisari dari film ini memuat pesan bahwa siapa saja yang nantinya akan memimpin Indonesia, tidak 100% bersih dan terlibat atas eksploitasi alam yang dampaknya menelan korban dan menyengsarakan rakyat kecil. Ditambah oleh kehadirannya yang berjarak saat minggu tenang kampanye, semakin menjadi dilema yang dipikul ditahun politik ini. Film yang berdurasi sejam lebih garapan Watchdoc ini sukses menuai pro kontra ditengah kehadirannya. Bagi yang gatau, jadi intin...

Aku Pengen Punya Pasangan Yang....

Seringkali gua denger dari celoteh orang sehari-hari, atau di sosial media. Banyak yang punya ekspektasi macam-macam mau seperti apa nantinya dia pengen punya pasangan. Pasangan yang dimaksud disini maksudnya pasangan hidup ya, kayak gini nih contohnya: "Pengen deh punya pasangan hidup yang Soleh, biar aku bisa dibimbing ke arah yang lebih baik." "Aku pengen punya pasangan yang pintar." "Gua pengen pasangan yang bisa main alat musik." "Pokonya pasanganku nanti harus yang pekerja keras." " Aku sih pokonya dia harus kaya." dan lain-lain Gua pernah kaya gitu juga dulu, berekspektasi punya pacar yang harus kaya bla bla bla. Tapi itu dulu saat pola pikir gua masih secetek tumit. Sebenernya sah-sah aja punya ekspektasi pasangan yang A, B, C tapi apa lu nya sanggup dan pantas mendampingi seseorang yang sesuai ekspektasi yang lu buat. Kalo sanggup ya sah-sah aja mau berekspektasi setinggi apa juga, tapi coba deh lu ngaca, lu ...