Langsung ke konten utama

Pesimistic

pes·si·mis·tic
/ˌpesəˈmistik/

(a) tending to see the worst aspect of things or believe that the worst will happen.

Source: Oxford Dictionary

Saat masih kecil, aku adalah orang yang sangat optimis. Aku banyak mengikuti perlombaan, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Aku tumbuh jadi anak yang optimis dan ceria, bahkan tak tanggung-tanggung aku dulu pernah punya cita-cita jadi astronom dan bekerja di NASA suatu hari. Dulu, aku percaya kalau semua cita-cita aku bisa terwujud. 

Semakin dewasa, aku semakin dibenturkan dengan segala hal yang realistis. Aku semakin sadar kalau tidak semua hal yang kita harapkan di dunia ini akan terwujud,ketika pada kenyataannya, aku gabisa jadi astronom apalagi jadi observer di NASA. Aku banyak bertemu kecewa belakangan ini. Belakangan aku sadar, kalau kecewa itu hal yang aku ciptakan sendiri, karena aku sudah terlanjur berekspektasi terlalu tinggi, menggantung harapan lebih dulu dan naif dengan tidak memikirkan konsekuensi terburuk. Saat ekspektasi ternyata tidak sebanding sama realita baru lah si kecewa ini lahir.

Dari banyak nya kecewa yang lahir di dalam diriku, aku cenderung jadi pribadi yang pesimis. Aku sekarang menolak untuk berharap lebih. Bahkan terkadang di sebagian kondisi aku mengutuk keberhasilan akan berpihak kepadaku. Aku yang dewasa ini mengalami penurunan optimisme, karena rasanya jika bercermin kepada masa lampau ketika aku kecil, aku melihat sosok yang beda dengan aku yang udah dewasa sekarang.

Terkadang pesimis itu baik sih, meminimalisir rasa kecewa. Ya, kadang akibat pesimis duluan, ketika harapan itu ga jadi kenyataan, aku ga terlalu nyesek. Tapi di sisi lain, aku bisa jadi overthinking, anxiety berlebihan dan penurunan kepercayaan diri. Pesimis berlebihan bikin aku jadi sangat insecure sekarang ini. Aku kadang tidak bisa melihat sisi baik dari diri sendiri, kadang pun merasa kalau diri aku ini selalu kurang.

Mungkin ya, pesimis ada bagusnya juga ada buruknya. Ketika kamu punya mimpi, kamu harus punya kemampuan untuk menyeimbangkan optimisme dan pesimisme kamu. Optimis baik, tapi kamu jangan lupa kalau kita semua ini cuma manusia yang bisa berharap. Harus bisa membayangkan juga kalau hal buruk pasti terjadi, bagusnya sih membuat plan tambahan terhadap perkiraan-perkiraan buruk tersebut. Pokoknya gitu deh!

-Tertanda aku, yang juga masih ga bisa (proses belajar) nyeimbaingin optimistic dan pesimistic, dan cenderung banyakan pesimisticnya-

-LOSER

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Norwegian Wood

The place we used to hangout Pic of me was taken by him     For a certain kind of person, love begins from something tiny or silly. From something like that or it doesn’t begin at all.  ―  Haruki Murakami,  Norwegian Wood I agree with that statement. As of now, I'm feeling it too, starting to love someone since the first time he told me that Norwegian Wood is his favorite Beatles song. The more I discover about him, the more my affection grows. His manner of speaking, his thoughts, the way he treats me, his talents, style, hair, laughter, soft snores, voice, dreams, taste in music, choice of books, idols, art—every facet of him captivates my heart. Have you ever felt such a strong liking for someone that your chest hurts? That's how I feel about him. I don't know how to describe it, but my feelings are undeniable. But, on the one hand, there's a fear lingering within. Some say beauty fades quickly, and I worry about the possibility of him slipping away one ...

HALO!!

Ini adalah posting pertamaku di blog, Aku akan berbagi cerita tentang keseharianku sama kalian semua. Aku baru saja ulangan tengah semester, sempet deg.deg-an sich tapi Alhamdulillah nilai-nya diatas KKM semua.. Oh iya!!! aku sekarang sekolah di SMPN 1 klari kelas 7E.. kelasku ini sering dijuluki kelas "EDAN" soalnya anak-anak-nya gila semua termasuk aku ini he..he..he!!! SMP-ku ini termasuk SMP favorit loh!!!! soalnya standar-nya udah Internsional .. hebat khan? ternyata di SMP itu beda banget ya sama di SD, di sana kita harus benar-benar disiplin!! Segitu dulu ya perkenalan aku, nanti disambung dengan cerita-cerita seru dari aku. see you all!

A Letter To The Lover of Yours

       "Danke~"      Said Gemma, a man with the most sincere pale smile in a worn jeans jacket to the lady across the street. Of course the lady does not see him, other than because the sky had turned dark and the streets are full of vehicles passing by, she is now in the embrace of another man. this man wearing a neat shirt. The kind of office employees who work in prestigious office buildings.  they look into each other's eyes like a lovebirds who just fell in love.     H is thoughts drifted to 2 years ago. This city remains the same, the streets that always busy with vehicles, the row of shops that never empty of visitors, also the city's atmosphere that always perfectly; neither too hot nor too cold.  The difference is he used to grasp his girl, but now it has turned into a shadow of emptiness. Long emptiness and longings are his 24/7 company. But if the fate has been written, what can humans do? Like it or not, he had...