Langsung ke konten utama

Halo kembali hobi yang terlupakan

Hai
Setelah sekian lama tak bersua dengan blog ini, akhirnya kembali lagi. Segala hiruk pikuk rutinitas membuat aku lupa aku pernah punya blog. Dulu terakhir aku posting sesuatu waktu aku kelas 9, sekarang aku udah kuliah semester akhir.
Kurang lebih 8 tahun aku udah mengabaikan blog ini. Padahal dulu dari kecil aku suka banget nulis, entah apa aja. puisi, keseharianku, tentang apa yang aku pikirkan pokonya apa aja. Makanya, darisitu aku buat blog, lebih tepatnya papa aku yang buatin blog sebagai wadah hobi aku. Tapi aku ga manfaatin secara maksimal. Mungkin dulu aku kurang kritis. Aku malah kebawa arus yang membuat aku ga produktif dan membuang jauh-jauh hobi dan potensiku, maklum lah ya, namanya masa abg labil, masa-masa pencarian jati diri.
Sampai akhirnya aku ada di masa sekarang, masa dimana pola pikirku berubah dan sedikit mengerti filosofi kehidupan dan aku bisa memilah arus mana yang membawa diriku, circle mana yang hendak aku singgahi. Aku bersyukur pada akhirnya otak aku bisa agak "waras" buat menjalani kehidupan ini. Ya meski, aku kadang nyesel kenapa ga dulu-dulu aku kayak gini. Tapi yaudahlah, waktu gabisa diulang, dan diriku yang dulu adalah material pembentuk diriku yang sekarang.
Omong-omong masalah waktu, aku ini sebenernya tipe orang yang belum bisa memaksimalkan waktu alias suka menunda-nunda pekerjaan. Ya tipikal mahasiswa kebanyakan lah hehe. Tapi berkat orang tuaku yang super (duper) tegas, aku jadi terpaksa gesit. Mereka mendidik aku untuk melakukan pekerjaan apapun secara tepat waktu, bahkan sebelum dateline. Belakangan aku ngerasain, keterpaksaan ini jadi banyak manfaatnya buat aku. (thanks to mom and dad) meski dengan hati dongkol karena omelan mereka, tapi aku jadi bisa menyelesaikan apapun tepat waktu.
Jadi intinya gitu, aku bakal berusaha menghidupkan kembali hobi lama aku, yaitu nulis. Blog ini isinya random apa aja segala opini dan hal lainnya tentang aku (meski gapenting). Doain juga supaya aku cepet kelar nyusun proposal yang buat kepalaku pecah.
See you~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

After the days full of storm

The storm has raged for many days, battering us with its relentless winds and waves. But now, let us pause—take a moment to rest and thank God for seeing us through. We’re still here, still standing strong, still holding on. The storm could not tear us apart, and for that, I am deeply grateful. I thank God for everything—for the chance to walk this ferocious road together, hand in hand. Our ship still sails, though battered, refusing to sink.     Compromise—this is what we’ve learned and continue to learn. It’s not easy, but we try, recognizing that we are only human, prone to mistakes and imperfections. We’ve seen each other’s flaws, yet we choose to stay, to keep learning and growing together.   It’s through compromise, honest communication, and keeping a cool head that we’ve found ways to rethink our own inclinations. We’ve carried scars, both old and new, but we’re committed to healing them. Healing is not a destination but a journey, and as we walk this path, we...

Supernova

  Million bulbs in the void, bursts into a piece as its light disperse, like a supernova, we dwell in the fading light, fight against gravity and grow red, restart, become blue with fury, sedated by dark, concourse into the blackhole, turning it into a singularity, succumbing to the demise, reconciled with eternity. We were once scintilation, before we collapse into one, so what are we now? -vic

Cerita tentang Merpati dan Mawar Putih

Suatu hari ada seekor merpati yang jatuh cinta kepada setangkai mawar putih. Setiap hari merpati berusaha untuk mengungkapkan perasaannya itu kepada mawar putih. Tapi mawar putih tidak pernah merespon merpati. Bahkan mawar merah pernah berkata kepada merpati : "Aku tidak akan pernah bisa mencintaimu Merpati ! Tidak Akan !" Kendati begitu, Merpati tidak mau menyerah, setiap hari dia datang kepada mawar putih untuk mengungkapkan perasaannya. Taletapi tak sama sekali membuka hati mawar putih. Mawar putih selalu menolak merpati. Sampai pada suatu hari, ketika merpati mendatangi mawar putih yang kesekian kalinya untuk menyatakan perasaannya, Mawar putih berkata pada merpati "Aku akan bisa mencintimu, tapi dengan satu syarat, kau harus mengubahku menjadi mawar merah !". Merpati pun menyanggupi persyaratan itu, walaupun ia tak yakin bahwa ia bisa untuk mengubah mawar putih menjadi mawar merah, tapi ia akan berusaha memikirkan seribu cara. Karena ia begitu mencintai mawar p...