Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Where Am I?

The swift current of time swept me along its course, leaving me disoriented. Where am I? The clock hands spun rapidly, seemingly mocking my nervous and bewildered state. I encountered a cascade of incidents, unable to budge, straying far from my usual path. Attempting to fathom and process each event proved futile; my mind seemed paralyzed. Surveying my surroundings, everything appeared alien, cold, and shrouded in darkness. Where am I? With all my might, I constructed a protective barrier, a shield against unforeseen perils lurking in the shadows. Yes, numerous threats remained elusive, unseen, and hazardous. The ambiguity and seclusion of this place heightened my caution, causing me to shrink within myself. Where am I? Time and the world abandoned me in this peculiar space. No savior emerged, only my own self, right? The expanding void, growing more profound each day, drove me toward madness. How can I rescue myself? Where is everyone? Where am I? The question echoed, bouncing off un...

Words

Words, my strength, and also my bane A dance of gallantry, a melody of pain. A battlefield where emotions wane. With each uttered sentence, a tale unfurls, Yet, in their fragility, lie the pearls. Their potential to wound, like a perilous whirl. Since time old, words weave a magic spell, In their verses, where emotions dwell. Strength they gift, a formidable might, Yet my weakness revealed in the poet's plight. I let out my private feelings laid bare, Set my pen alight, I let my soul fare. -vic

Waiting To Be Found

Karena patah hati, jadi dua kali sehari nulis di sini. Menulis selalu menjadi pelarianku, terlebih di blog ini. Satu-satunya tempatku buat menumpahkan apa-apa yang menyesakkan dada dan bikin sakit kepala.  Ya, aku baru patah hati (lagi), kalau ingat postinganku tentang Norwegian Wood ? Yang ku pikir, aku baru menemukan seseorang, tanpa diduga, orang itu mematahkan hatiku dengan cepat. Haha. Alasannya? Ya betul, karena wanita lain (lagi).  Rupanya hidupku berputar di lingkaran yang itu-itu saja. Aku kembali jatuh ke lubang yang sama kedua kali, tapi kali ini dengan perasaan lebih dalam, sepi, dan dingin. Bodoh? Ya, aku berkali-kali mengutuk diriku karena ini. Sejak pertama orang itu menyuruhku untuk 'Evaluasi', aku terus-terusan menyalahkan diriku karena membuat perasaannya turun setengah.  Tapi, akhirnya orang itu mengaku jika di pikirannya masih ada sosok lain. Hahaha, bodoh.  Lucu, ketika aku percaya saja kala dia memanggilku 'Rumah' "Kamu rumahnya, mau sejauh a...

Tenerife Sea - Ed Sheeran

Mungkin setiap orang punya satu lagu yang paling dia suka di dunia, lagu tersebut sangat berarti dan berpengaruh di setiap kehidupannya. Kalau buat aku sendiri, lagu tersebut adalah Tenerife Sea - Ed Sheeran.  Sudah bertahun-tahun saat kali pertama lagu itu dirilis sampai sekarang, lagu itu masih jadi urutan nomor satu lagu yang paling aku sukai sedunia. Bahkan, sejak jadi user Spotify, lagu itu selalu nangkring jadi lagu teratas.  Karena lagu Tenerife Sea juga, aku jadi ingin sekali ke Tenerife. Melihat laut Tenerife, stargazing di Mount Teide yang katanya cocok untuk mengamati Milky Way itu. Karena lagu itu, aku juga jadi suka sama kata 'Lumière', dan memakai kata itu dimana-mana. Lagu Tenerife Sea dari Ed Sheeran juga sekaligus menjadi lagu yang menunjukan eksistensiku di alam semesta ini, bahwa ada seorang perempuan bernama Vinka yang hidup dan bernafas di bumi ini dan menyukai lagu Tenerife Sea.  Setidaknya, sudah 5 orang mengingat lagu yang aku suka. Aku senang ada ...

Colorblind

What are red or green flags anyway? I'm near colorblind. Each interaction seems like a puzzle, where the pieces of trust and doubt intermingle in a palette of uncertainty. My vision remains clouded, unable to discern the vibrant warnings that others perceive with clarity. It's a challenge to decipher the subtle shades, and the boundaries between warning and warmth become elusive, lost in the fog of my perception. Perhaps, in the absence of distinct hues, the canvas of empathy becomes a masterpiece, a portrait of connections woven with threads of genuine care, transcending the limitations of a colorblind heart. Amidst the blurred lines, a plea echoes, seeking kindness in a world painted in uncertain strokes.  For once in my life, please be nice to me. -vic