Dalam teori Spiral of Silence yang dikemukakan Elisabeth Noelle-Neumann, diam bukanlah kondisi netral. Diam adalah hasil dari rasa takut—takut dikucilkan, takut diserang, takut dianggap berlebihan atau politis. Ketika opini tertentu terus-menerus didengungkan sebagai “normal”, “aman”, dan “baik-baik saja”, sementara opini kritis ditekan atau dipatahkan, maka yang terjadi bukan konsensus, melainkan ilusi persetujuan publik. Inilah yang terjadi dalam isu banjir Sumatera. Narasi pemerintah yang menyebut situasi “terkendali” dan “masih bisa ditangani” berulang kali disuarakan melalui kanal resmi dan media arus utama. Dalam kerangka Spiral of Silence , pengulangan ini membentuk iklim opini dominan —seolah-olah semua orang sepakat bahwa banjir ini bukan masalah serius. Akibatnya, masyarakat yang mengalami penderitaan langsung, atau netizen yang melihat kejanggalan struktural di balik bencana tersebut, mulai ragu untuk bersuara. Mereka takut dianggap membesar-besarkan, menunggangi isu, ata...
Welcome! Now you can see what's inside my mind. Writing will always be my self-defense, my medium. When the tongue can't form words, I find solace and joy in putting thoughts into writing, crafting a sanctuary where emotions dance on the pages. I believe that words have the ability to connect, inspire, and heal. So, welcome to the gallery of my mind, where every word is a stroke of the brush in the masterpiece of life.